--- Versi Teks
Naruto Chapter 669 ---
Sebelumnya, Guy telah mengaktifkan Gerbang Terakhir Hachimon langsung maju menyerang Madara, ia mengingat bagaimana tekad sang ayah yang memilih akhir dari jalan hidupnya. Guy telah yakin, kali ini adalah saatnya untuk ia yang
melakukan.
"Issoku!!" serangan Guy menghantam tubuh Madara. Meski telah berada di mode Rikudo, meski telah mencoba untuk menahannya dengan tongkat yang ia bawa, Madara tetap tampak kewalahan. Serangan Guy cukup kuat untuk membuatnya terdesak.
"Maju guru Guy!!" Lee memberi dukungan, dengan air mata yang masih terlihat mengalir dari kelopak matanya. Hembusan serangan Guy terasa bahkan sampai ke sisi Minato dan yang lainnya.
"Guy!! itukah.."
"Itulah teknik Sekizou yang guru Guy bicarakan!!" ucap Lee.
"Nisoku.." Guy bersiap untuk melancarkan hentakan kedua. Namun tiba-tiba saja, ia menghentikan langkahnya. "Dia berhenti!?" Lee kaget.
"Sekizou adalah teknik berlanjut yang akan menyerang musuh lima kali berturut-turut dengan kecepatan yang terus bertambah di tiap serangannya.." pikir Lee.
"Rasa sakit ini.. menyusahkan sekali.." pikir Guy, ternyata ia berhenti karena tadi ia belum terbiasa. "Tapi, aku sudah mulai terbiasa.. selanjutnya, aku akan melakukannya secara penuh tanpa menyisakan celah sedikitpun.."
Guy kembali bersiap untuk melancarkan deretan teknik hebatnya itu.
"Tomon dari teknik Hachimon saja sebenarnya sudah sangat berat bagi tubuh, aku bahkan tak bisa membayangkan sesakit apa rasanya saat menggunakan Shimon.." pikir Lee.
Bahkan hanya dengan satu serangan dari yang harusnya lima itu, tubuh Madara telah tertancap di tanah, di dalam lubang yang bermeter-meter dalamnya. Ikat kepalanya mulai retak. "Taijutsu yang menyerangmu dengan menekan tekanan udara yang ada di sekitarmu, seperti meriam udara.."
"Kalau 4-5 serangannya mengenaiku, ini akan jadi buruk.." pikir Madara. "Bagaimanapun, aku tak boleh membiarkan serangannya mengenaiku.."
Setelahnya, Madara kembali bangkit, melompat dan keluar dari lubang yang sangat dalam itu. "Bertarung melawan pengguna Hachimon Tonkou no Jin adalah sesuatu yang langka!! Aku akan menjadi lawanmu!!" ucapnya.
"Dia masih hidup!?" Kakashi kaget.
"Apa yang Maito Guy lakukan?" Gaara masih tak mengerti dengan
apa yang sebenarnya terjadi.
"Hachimon Tonkou no Jin, itu adalah teknik yang akan memaksa kekuatanmu untuk melampaui batas dirimu.." jelas Kakashi. "Itu adalah pase terakhir dari apa yang Lee lakukan padamu saat ujian Chuunin dulu. Setelah batas dari tubuhmu dilepas, kekuatanmu akan bisa bertambah bahkan hingga seratus kali lipat, kekuatan yang bahkan akan melampaui lima kage.. namun, hal itu bersifat sementara. Setelah menggunakan teknik itu, penggunanya akan mati.."
Guy tampak telah kembali bersiap, dengan kekuatannya ia menendang udara hingga memungkinkannya untuk terbang mendekat ke Madara. "Menendang udara, hah?" Madara siap-siap saja.
"Lee, kau.." Gaara tak bisa membayangkan betapa sedihnya Lee sekarang. Namun..
"Aku tidak sedih!!" ucap Lee, dengan air mata yang sudah mulai menghilang. "Di hadapan lelaki yang telah membuat keputusan, merasa sedih atau kasihan sama saja dengan menghinanya!!!" ucapnya.
"Kita akan membantu Guy, dengarkan aku!!" MInato memiliki rencana. Namun apapun itu, Lee sudah siap.
"Sensei, senjata hitam yang ia gunakan itu cukup tangguh" ucap Kakashi.
"Itu bukanlah sesuatu yang ia aktifkan, itu adalah hasil dari bentuk yang diubah, jadi itu tak akan menghilang.. dia bisa melemparnya sampai sejauh tujuh puluh meter, selebihnya dia tak akan bisa mengendalikannya, tapi kemudian menariknya kembali karena sudah lewat 70 meter" jelas Minato, teringat akan saat Madara melontarkan bola hitamnya.
"Kalau kita bisa melihat dan mengikutinya, Kakashi.. Kamui milikmu mungkin saja akan bisa mengurusnya, dan dia akan kehilangan kendali terhadapnya.." ucap Minato.
"Sebenarnya, aku tak bisa melihat dengan jelas menggunakan mata kiriku.. untuk bisa membidiknya secara akurat, aku harus berada sangat dengat dengannya.." ucap Kakashi.
"Gaara-kun, bisakah kau menyiapkan beberapa pasir?" Minato bertanya.
"Ingin menggunakannya untuk membawa Kakashi? tapi kecepatannya lebih lambat dari serangan Madara.." jawab Gaara.
"Tak apa, aku juga akan ikut, aku akan membiarkan Kakashi membawa kunaiku.." ucap Minato.
"Hachimon Tonkou, Dairoku Keimon!!!" Lee juga mengaktifkan teknik Hachimonnya, meski hanya bisa membuka sampai gerbang keenam.
"Lee-kun, apa kau bisa menggunakan Hachimon juga!?"
"Aku hanya bisa membukanya sampai gerbang keenam.." ucap Lee. "Aku tak pernah sekecewa ini pada kekuatanku.." lanjutnya.
"Tak apa, Lee.. bagaimanapun kau masih.. salah satu dari bibit muda yang ingin Guy lindungi dengan mengorbankan nyawanya.." ucap Minato. "Lee-kun, aku ingin kau melindungi Gaara-kun, dan juga membawa kunaiku"
Kembali ke sisi Guy, ia telah melontarkan pukulan pertamanya. "Sekizou, Issoku!!!"
"Dia.. cepat.." Madara berusaha untuk bertahan dengan perisai dari benda hitamnya namun kemudian Guy lanjut dengan serangan kedua, serangan yang bahkan lebih cepat lagi. "Nisoku!!"
Tepat menghantam wajah Madara, dan tak berhenti sampai sana serangan berlanjut pada pukulan-pukulan selanjutnya. "Sansoku!! Yonsoku!!" semakin cepat dan cepat, Madara semakin terdesak.
"Aku tak bisa bergerak.." Madara terkepung oleh tekanan udara dari serangan tadi. Madara memuntahkan darah. Dan tanpa memberi celah, Guy lanjut dengan serangan terakhirnya, "Gosoku!!!"
"Apapun yang terjadi, tetap serang dia, Guy!!!" teriak Minato.
"Dia datang!!" Madara tak terkena serangan lebih parah dari itu, jadi ia menggunakan bola-bola hitamnya untuk menghadang Guy. Namun bersamaan dengan itu, Lee melempar kunai Minato.
"Timing yang bagus, Lee-kun!!" ucap Minato, dan dalam sekejap iapun berada di tengah-tengah antara Guy dan bola-bola itu. Bola-bola itu lalu mengenai Minato, dan secepatnya Minato menghilang. Dengan begitu, tak ada lagi yang menghalangi Guy.
Masih ada benda hitam lainnya yang melindungi Madara, namun kemudian Kakashi melanjutkan serangan, "Kamui!!!" Kakashi memindahkan benda yang harusnya melindungi Madara itu ke belakang.
Blatsssss!!!!! akhirnya serangan kelima Guy pun tepat sasaran, mengenai punggung Madara. Benda hitam yang harusnya melindungi namun kini berada di belakang Madara menjadi tambahan tekanan baginya.
Pukulan Guy terus mendorongnya, hingga bahkan menembus benda hitam itu. Darah yang keluar dari mulut Madara semakin bertambah, dan kemudian tubuhnya terlempar sangat jauh ke belakang sana.
Serangan Guy berakhir sampai sana, namun ternyata Madara masih bisa tertawa. "Pertarungan melawan Hashirama.. adalah terakhir kalinya aku merasa sebergairah ini.." ucapnya. "Kau masih bisa bersenang-senang, kan? Apa kau masih punya teknik hebat lainnya?? Aku masih ingin bersenang-senang.."
Guy terkejut, "Bahkan setelah menerima serangan Sekizouku, dia masih.." pikirnya.
Madara memang benar-benar mengerikan. Sementara itu di sisi Naruto, tampak ia sudah membuka matanya.
--- Bersambung ke Naruto Chapter 670 ---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar